Minggu, 28 Desember 2014

tetap hujan



Hujan  di bulan Desember
Berbeda dengan hujan lainnya
Ia menyiratkan akan makna sebuah senyum
Dingin
Namun tetap membekas
Terima kasih, hujan
Terima kasih atas senyuman itu..

Selasa, 02 Desember 2014

kelinci :)

terima kasih buat ketegaran kalian selama ini
terima kasih buat sikap lapang dada kalian
selama ini aku selalu dan selalu merepotkan kalian
maaf banget kalau selama ini aku telat memberi makan
maaf banget kalau aku sering pelit banget memberi minum
huhuhu
kini kalian telah tiada
kini kalian telah menghilang
tidak ada lagi yang selincah kalian
tidak ada lagi pelipur lara kala semua praktikum menjeratku
sekali lagi terima kasih dan terima kasih

-surat buat ozil dan mesuti-


Rabu, 19 November 2014

Eh, Hujan

Ribuan hari aku menunggumu 
Jutaan lagu tercipta untukmu 
Apakah kau akan terus begini 
Masih adakah celah di hatimu 
Yang masih bisa aku tuk singgahi
Cobalah aku kapan engkau mau

 denting lagu terdengar mengalun, ketika itu sedang hujan deras. aku mengendap-endap mendekati sumber suara, petikan gitar itu semakin kencang terdengar. 
krekk, pintu yang ada dihadapanku ku sibakkan sedikit dan lelaki itu terlihat. Lelaki yang kutemui saat hujan malam itu. entah mengapa darah ini berdesir lebih cepat dan membuat rona pipiku menghangat.
Namun, apa maksud ekspresi wajah itu, ia terlihat begitu menghayati lirik lagu tersebut. Kuhela nafas perlahan, entah mengapa air mata ku perlahan turun. Lantunan melodi indah mengiringi suasana siang itu. 


Jumat, 17 Oktober 2014

Pagi mengaduh

hari ini, mengaduh pelan
kala senja tertutup di ujung hari..
aku tahu kini hilang
tak bersua tak berlirih
hey, kau
iya.. kau
aku kini berani 
berani menantang sang malam untuk berteriak
ya, walaupun hanya sedikit
sedikit berani
kicauan rindu meracau
menghempas tanah terbawa lapar #loh
haha, kini tenang awan kelabu
pagi mentari pagi kau


Rabu, 27 Agustus 2014

malam merana

malam merana..
kala hati ini terjemput oleh rayuan
kala hati ini terhempas oleh sapuan pesona
malam merana..
takkan ada hati yang merindu untuk kembali merindu
hanya desahan lembut sebuah kejutan rasa
haha, sepertinya aku mulai meracau lagi
malam merana..

Kamis, 24 Juli 2014

HIJAU ^

Hijau itu..
haha, kini mempunyai makna
ku tahu salah memiliki rasa ini, hijau
namun satu hal
aku bahagia

Jumat, 27 Juni 2014

Entah

Entah apa ini..
sepertinya ini mencurigakan
namun masih tetap menyebalkan seperti biasanya
haha..

Jumat, 20 Juni 2014

sedih itu..
saat kita harus menuruti orang
yang kita suka agar memberikan semangat untuk
orang yang disukainya..

Jumat, 06 Juni 2014

6 juni

6 juni..
Hari teraneh yang pernah ku alami.
semua tak seperti biasanya.
haha mungkin aku lelah.
yaya aku lelah

Senin, 07 April 2014

Surat Untuk Rama



Rama, apa kabar? Aku baik saja di sini. Ya, walaupun senja tidak sama lagi seperti kemarin namun aku tetap baik. Rama, masihkah kau seperti yang dulu? Masihkah kau menjadi seorang yang berarti bagi orang lain? Masihkah kau melucon seperti senja itu? Masihkah kau bersinar seperti sang bintang di langit gelap? Masihkah kau ..?
Bagaimana? Masihkah hatimu tetap dengannya, tetap dengan seorang Sinta?
Oh ya, Rama, aku ingin bercerita. Di sini aku menemukan banyak hal, mulai dari seorang teman hingga seorang yang mencuri hatiku, hehe. Aku di sini bertemu Yanku, anak paling super yang pernah kutemui namun ia seorang yang langsung mengerti akan diriku. Aku dan Yanku seperti seorang teman lama yang dipisahkan. Aku di sini juga bertemu Kian, seorang yang menarik perhatianku. Ia tak seistimewa dirimu, ia juga tak seindah dirimu, namun ia memiliki sesuatu yang menarik dan aku suka. Ia seorang agamis sejati, seorang akademik sejati dan seorang organisator sejati. Bisa dikatakan ia pancaran seorang pemimpin yang sempurna. Rama, kau kan tahu aku bisa membaca aura. Sepertinya Kian mulai mengagumi sahabatku Yanku itu, aku sedih jika mengingat itu semua. Aku harus apa sekarang? Haruskah aku menjauh dari Yanku?
Rama, kau baik saja di sana? Banyak yang lebih sempurna dari Sinta? Atau kau masih menungguku berubah menjadi seorang Sinta? Ahaha itu tidak mungkin Rama. Aku tetaplah seperti ini tak akan bisa berubah menjadi seorang Sinta.
Rama, di sini aku tak bisa merasakan senja seperti kemarin lagi. Aku selalu bertemu dengan bintang di langit gelap. Sepertinya sulit sekali bertemu senja di sini. Aku sedih, aku tak bisa bertemu dengan senja. Padahal senja adalah satu-satunya jalan aku bertemu denganmu.
Rama, aku sudah terlalu banyak bercerita pada hujan. Ya, walaupun kini aku tak begitu berharap ia ada di sini. Hujan selalu datang dan pergi sesukanya. Ia jahat, ia tak pernah mendengar semua ceritaku. Ia hanya mendengarkan semua desiran angin yang berhembus. Ia tak pernah menganggapku ada. Mungkin karena aku kecil, entahlah.
Rama, sudah berapa senja kau habiskan? Seribu kah? Di suratmu yang terakhir, kau mengatakan bahwa kau telah menunggu senja sebanyak 60 kali. Benarkah? Maaf, aku tak bisa menepati janjiku. Namun, aku bingung Rama. Kau itu cinta mati dengan Sinta, mengapa masih menunggu senja selama itu hanya sekedar untuk bertemu denganku? Kau itu memilih siapa? Aku atau Sinta?
Aku tak akan pernah bisa melampaui Sinta dalam hal apapun itu namun satu hal yang harus kau tahu aku akan sempurna dengan caraku sendiri dan  takkan pernah ada yang mengetahui bahwa aku sempurna dengan caraku sendiri kecuali seorang yang bisa melihatku dari sisi lain. Sisi lain yang hanya akan terlihat oleh seorang terbaik yang akan mengertiku apa adanya.
Rama, sekian ceritaku untuk kali ini. oh ya, mulai saat ini tak perlu lagi kau menunggu senja. Aku di sini cukup bahagia walaupun sulit untuk tertawa. Bahagialah bersama Sinta.



Salam Hangat

Sang Pengagum Hujan

Sabtu, 15 Maret 2014

memoar masa lalu



Move on?
Sepertinya kata itu tabu untuk kujalani
Sepertinya kata itu tak cocok untuk menggambarkan diriku
Berkali kucoba
Namun selalu dan selalu gagal
Aku sudah mencoba segala namun tetap
Tetap hanya orang itu yang selalu kubayangkan
Tetap hanya orang itu yang jadi penentu aku tertarik atau tidaknya
Tetap hanya orang itu yang bisa membuatku terperangah
Terpengarah akan pesonanya
Sebenarnya otak ini mulai lelah
Lelah karena hanya gambaran orang itu yang selalu dihadirkan
Lelah karena lagi dan lagi aku memanggil semua memori tentangnya
Namun hati ini seakan mengatakan sebaliknya
Ia yang membuat otak memutar dan selalu memutar memori tentangnya
Tentang ia yang tak peduli padaku
Tentang ia yang lebih melihat orang lain
Tentang ia yang tak pernah mengajakku berbicara
Tentang ia yang selalu ramah pada yang lain kecuali padaku
Tentang ia yang selalu tertawa dengan yang lain namun tidak padaku
Lelah ya lelah
Semua itu sebenarnya hanya menyakitiku
Namun sekali lagi aku tak berdaya kala semua memoar itu muncul seperti putaran film
Aku tahu mungkin ini tak akan berakhir secepat angin berhembus di musim panas
Aku tahu mungkin ini tak akan mudah untuk kujalani
Hidup dengan memoar SMA yang tak pernah berakhir

Rabu, 19 Februari 2014

hah?



Rasa iri..
Sempat terlintas pikiran iri nan sedih
Kala kulihat berbagai drama di tv
Aku..
ingin seperti mereka mengenal seorang yang bernama ‘cinta’
Yang katanya bisa membuat orang waras menjadi gila
Yang katanya bisa membuat hidup mereka lebih bersemangat
Yang katanya deg-degan waktu deket-deket
Yang katanya seperti tersetrum jika tersentuh oleh orang kau ‘cinta’ itu
Hah?
Seperti itukah?
Namun, dibanding rasa iri terhadap mereka para lakon drama di tv itu lebih besar rasa beruntung
Aku beruntung belum pernah merasakan hal-hal aneh seperti itu
Aku beruntung belum pernah ada yang seperti itu padaku
Aku beruntung belum pernah merasakan sakitnya putus ‘cinta’ itu
Aku beruntung belum pernah merasakan sengatan listrik atau apapun
Karena..
Aku sudah tahu semua batasnya
Aku sudah tahu mana yang benar
Aku sudah tahu yang indah itu pasti datang tepat pada waktunya
Aku sudah tahu semuanya
Selain itu..
Aku juga masih ingin belajar dengan baik
Aku juga masih ingin membahagiakan kedua orang tua
Aku juga masih ingin merasakan kebebasan
Aku juga masih ingin membuat ini dan itu
Tak ingin..
Rasa ‘cinta’ itu membuat waktuku terbuang sia-sia
Rasa ‘cinta’ itu membuat segalanya menjadi tak semestinya
Rasa ‘cinta’ itu membuatku galau dan tak fokus
Tulisan ini..
Ku tahu tak berbentuk sama sekali
Ku tahu tak berirama sama sekali
Ku tahu tak menarik sama sekali
Ku tahu tak dimengerti sama sekali ini
Bukan..
Aku bukan penyair
Aku bukan pujangga
Aku bukan seorang yang puitis
Aku bukan seorang penulis lagu
Hanya..
Seorang biasa tak berirama yang sedang mencari sesuatu dalam hidupnya
Seorang biasa tak bernada yang sedang mencoba menggapai impiannya
Seorang biasa yang hidup biasa biasa saja
Biarlah..
Aku tetap menjadi seorang yang iri pada lakon drama di tv
Aku tetap menjadi seorang tak berirama
Aku tetap menjadi seorang yang biasa saja
Atau..
Adakah seorang atau sesuatu yang bisa membuatku lebih dari biasa?
Sepertinya tak ada
Jika ada?
Maka..
Akan kukatakan bahwa seorang atau sesuatu itu aneh
Akan kukatakan bahwa seorang atau sesuatu itu hebat
Akan kukatakan bahwa seorang atau sesuatu itu luar biasa
Yakin..
Haha, sepertinya aku tidak yakin tentang semua itu
Namun satu yang pasti..
Seorang atau sesuatu itu juga kini tengah menunggu untuk mengubah hidupku yang serba biasa ini


Teruntuk orang atau sesuatu yang luar biasa